PERHATIAN!!!
Postingan ini dibuat untuk teman-teman yang masih lupa pada pelajaran sebelumnya karena forum diskusi telah ditutup. Saya menyimpan jawaban pada setiap diskusinya. Dan ini adalah jawaban saya. Semoga bermanfaat.
INISIASI 6
Pada inisiasi ke 6 ini akan dibahas tentang perilaku menyimpang, yang terdapat pada modul 6 kegiatan belajar 1
Dalam hidup bermasyarakat setiap individu diharapkan untuk selalu berperilaku yang konformis yang perilaku yang sesuai dengan perilaku yang diahrapkan oleh masyarakat. Ketika seseorang tidak berperilaku sesuai dengan harapan masyarakat maka ia di cap memiliki perilaku yang menyimpang .
Topik tentang perilaku menyimpang adalah topik yang banyak mengundang perdebatan di masyarakat, dalam hal menentukan mana perilaku yang dianggap menyimpang, menentukan perilaku mana yang perlu dihukum, siapa pihak yang menentukan dll. Perilaku yang dianggap normal di satu masyarakat mungkin akan dianggap menyimpang pada masyarakat yang lain. Jadi adanya perbedaan dalam nilai yang dianut adalah sumber dari adanya perbedaan dalam pendefinisian tentang penyimpangan.
Pada umumnya orang berpendapat bahwa perilaku menyimpang adalah suatu perilaku yang buruk, karena perilaku tersebut dapat menimbulkan masalah sosial. Pandangan tersebut diberikan lebih dikarenakan akibat negatif yang ditimbulkan oleh perilaku menyimpang dan para ahli menyebutnya dengan konsep disfungsi. Tetapi perilaku menyimpang juga mempunyai konsekuensi positif bagi kehidupan sosial dan hal tersebut disebut dengan fungsi, dimana banyak orang yang menyimpang dari norma yang kemudian malah menciptakan kesempatan untuk mereka untuk diakui identitas dan pekerjaan menyimpangnya. Fungsi dari perilaku menyimpang antara lain menghasilkan konformitas, memperkuat ikatan kelompok dan menyebabkan adanya perubahan.
Apapun konsekuensi sosial suatu perilaku menyimpang apakah difungsional maupun fungsional, perilaku meyimpang bukanlah sesuatu yang mempunyai makna baik atau buruk. Tetapi lebih mengarah pada konsekuensi dari terjadinya perilaku menyimpang, ada yang mengarah pada stabilitas, pemeliharaan dan kelancaran sistem tetapi ada pula yang mengarah terjadinya disorganisasi sosial . Apapun kasusnya perilaku menyimpang adalah sesuatu yang tidak dapat terhindarkan kejadiannya di dalam masyarakat.
Relativisme budaya berasumsi bahwa perilaku, ide dan suatu produk dapat dimengerti dalam konteks budaya dan masyarakat dimana perilaku, ide dan produk tersebut bagian dari sistem tersebut. Pandangan relativisme melihat bahwa penyimpangan dapat diinterpertasi hanya dalam konteks sosio kultural dimana penyimpangan tersebut terjadi. Misalnya membunuh bukan suatu perilaku menyimpang bila terjadi dalam situasi perang, tetapi akan menjadi perilaku menyimpang jika dilakukan oleh seorang anak terhadap temannya di sekolah.
Subkultur perilaku menyimpang muncul ketika orang yang menyimpang membentuk komunitas sendiri dengan norma dan nilai mereka sendiri. Subkultur perilaku menyimpang tersebut akan menjaga mereka tetap dalam suatu lingkungan dalam berhubungan dengan orang yang “normal” dimasyarakat. Mungkin Anda seringkali melihat bahwa para pengemis, anak jalanan, penjahat ataupun pemulung sebenarnya punya komunitas sendiri dengan sesama pelaku menyimpang lainnya dimana mereka bisa saling bebas berinteraksi, tanpa harus takut ataupun canggung satu sama lain karena nilai dan norma yang dianutpun akan cenderung sama, meskipun masyarakat akan melihat bahwa komunitas mereka menyimpang.
Subkultur perilaku menyimpang akan meliputi sistem nilai, perilaku, sikap dan gaya hidup yang berlawanan dengan budaya yang dominan dalam masyarakat dimana subkultur itu berada (Kornblum; 2000; 199). Anggota subkultur merupakan bagian dari anggota masyarakat secara keseluruhan, mereka juga mempunyai keluarga, teman diluar subkultur mereka sendiri. Subkultur pengguna dan pemasok narkoba menyediakan cara-cara dimana orang-orang yang terlibat dalam aktivitas perilaku menyimpang biasanya mengembangkan bahasa dan norma mereka sendiri. Banyak kata-kata tertentu yang hanya diketahui artinya oleh sesama anggota dalam subkultur tersebut.
Suatu tindakan yang dinyatakan tidak menyimpang dalam satu situasi tidak berarti bahwa tidak menyimpang pula di tempat lain. Jadi penyimpangan tidak hanya terdiri dari serangkaian tindakan saja tetapi juga respon kelompok, definisi dan makna yang melekat pada perilaku tersebut, sehingga definisi penyimpangan dapat bervariasi tergantung situasi. Hal-hal yang mempengaruhi pada pendefinisian perilaku menyimpang yang berbeda berkaitan dengan waktu, tempat, situasi dan status sosial
---------------------------------------
DISKUSI 6
SELAMAT PAGI SEMUANYA......
SEMOGA SEHAT SELALU YA......
Saudara mahasiswa, cermatilah video tentang tentang fungsi sosial perilaku menyimpang
https://www.youtube.com/watch?v=Yb87wfjqD6s
Melihat fenomena di masyarakat, banyak kelompok masyarakat yang memiliki prinsip dan keyakinan yang berbeda dengan pandangan masyarakat umum, seperti kelompok gay, PSK, kelompok sekte keagamaan tertentu, dan kelompok-kelompok lainnya. Apakah mereka termasuk dalam "perilaku menyimpang"? Jelaskan alasan Anda.
Selamat berdiskusi
------
Iya, sangat menyimpang sekali. Karena kelompok tersebut membuat kerugian dari berbagai pihak, yang diawali dari kerugian mereka sendiri, lingkungan hingga negara. Penilaian orang normal terhadap kelompok tersebut juga negatif. Karena mereka tau kalau itu tidak sesuai dengan kodrat sebagai manusia dan menyelewengkan dari ajaran agama yang sudah ada dari dulu kala. Ini dikarenakan pemahaman mereka yang salah dari setiap individunya. Mereka menganggap suatu perbedaan itu hal wajar. Tetapi kalau kita lihat sendiri, perbedaan yang mereka lakukan itu sangat menyimpang. Bukan berarti perbedaan membuat kita satu, tetapi perbedaan yang menyimpang itu membuat kita hancur.
INISIASI 6
Pada inisiasi ke 6 ini akan dibahas tentang perilaku menyimpang, yang terdapat pada modul 6 kegiatan belajar 1
Dalam hidup bermasyarakat setiap individu diharapkan untuk selalu berperilaku yang konformis yang perilaku yang sesuai dengan perilaku yang diahrapkan oleh masyarakat. Ketika seseorang tidak berperilaku sesuai dengan harapan masyarakat maka ia di cap memiliki perilaku yang menyimpang .
Topik tentang perilaku menyimpang adalah topik yang banyak mengundang perdebatan di masyarakat, dalam hal menentukan mana perilaku yang dianggap menyimpang, menentukan perilaku mana yang perlu dihukum, siapa pihak yang menentukan dll. Perilaku yang dianggap normal di satu masyarakat mungkin akan dianggap menyimpang pada masyarakat yang lain. Jadi adanya perbedaan dalam nilai yang dianut adalah sumber dari adanya perbedaan dalam pendefinisian tentang penyimpangan.
Pada umumnya orang berpendapat bahwa perilaku menyimpang adalah suatu perilaku yang buruk, karena perilaku tersebut dapat menimbulkan masalah sosial. Pandangan tersebut diberikan lebih dikarenakan akibat negatif yang ditimbulkan oleh perilaku menyimpang dan para ahli menyebutnya dengan konsep disfungsi. Tetapi perilaku menyimpang juga mempunyai konsekuensi positif bagi kehidupan sosial dan hal tersebut disebut dengan fungsi, dimana banyak orang yang menyimpang dari norma yang kemudian malah menciptakan kesempatan untuk mereka untuk diakui identitas dan pekerjaan menyimpangnya. Fungsi dari perilaku menyimpang antara lain menghasilkan konformitas, memperkuat ikatan kelompok dan menyebabkan adanya perubahan.
Apapun konsekuensi sosial suatu perilaku menyimpang apakah difungsional maupun fungsional, perilaku meyimpang bukanlah sesuatu yang mempunyai makna baik atau buruk. Tetapi lebih mengarah pada konsekuensi dari terjadinya perilaku menyimpang, ada yang mengarah pada stabilitas, pemeliharaan dan kelancaran sistem tetapi ada pula yang mengarah terjadinya disorganisasi sosial . Apapun kasusnya perilaku menyimpang adalah sesuatu yang tidak dapat terhindarkan kejadiannya di dalam masyarakat.
Relativisme budaya berasumsi bahwa perilaku, ide dan suatu produk dapat dimengerti dalam konteks budaya dan masyarakat dimana perilaku, ide dan produk tersebut bagian dari sistem tersebut. Pandangan relativisme melihat bahwa penyimpangan dapat diinterpertasi hanya dalam konteks sosio kultural dimana penyimpangan tersebut terjadi. Misalnya membunuh bukan suatu perilaku menyimpang bila terjadi dalam situasi perang, tetapi akan menjadi perilaku menyimpang jika dilakukan oleh seorang anak terhadap temannya di sekolah.
Subkultur perilaku menyimpang muncul ketika orang yang menyimpang membentuk komunitas sendiri dengan norma dan nilai mereka sendiri. Subkultur perilaku menyimpang tersebut akan menjaga mereka tetap dalam suatu lingkungan dalam berhubungan dengan orang yang “normal” dimasyarakat. Mungkin Anda seringkali melihat bahwa para pengemis, anak jalanan, penjahat ataupun pemulung sebenarnya punya komunitas sendiri dengan sesama pelaku menyimpang lainnya dimana mereka bisa saling bebas berinteraksi, tanpa harus takut ataupun canggung satu sama lain karena nilai dan norma yang dianutpun akan cenderung sama, meskipun masyarakat akan melihat bahwa komunitas mereka menyimpang.
Subkultur perilaku menyimpang akan meliputi sistem nilai, perilaku, sikap dan gaya hidup yang berlawanan dengan budaya yang dominan dalam masyarakat dimana subkultur itu berada (Kornblum; 2000; 199). Anggota subkultur merupakan bagian dari anggota masyarakat secara keseluruhan, mereka juga mempunyai keluarga, teman diluar subkultur mereka sendiri. Subkultur pengguna dan pemasok narkoba menyediakan cara-cara dimana orang-orang yang terlibat dalam aktivitas perilaku menyimpang biasanya mengembangkan bahasa dan norma mereka sendiri. Banyak kata-kata tertentu yang hanya diketahui artinya oleh sesama anggota dalam subkultur tersebut.
Suatu tindakan yang dinyatakan tidak menyimpang dalam satu situasi tidak berarti bahwa tidak menyimpang pula di tempat lain. Jadi penyimpangan tidak hanya terdiri dari serangkaian tindakan saja tetapi juga respon kelompok, definisi dan makna yang melekat pada perilaku tersebut, sehingga definisi penyimpangan dapat bervariasi tergantung situasi. Hal-hal yang mempengaruhi pada pendefinisian perilaku menyimpang yang berbeda berkaitan dengan waktu, tempat, situasi dan status sosial
---------------------------------------
DISKUSI 6
SELAMAT PAGI SEMUANYA......
SEMOGA SEHAT SELALU YA......
Saudara mahasiswa, cermatilah video tentang tentang fungsi sosial perilaku menyimpang
https://www.youtube.com/watch?v=Yb87wfjqD6s
Melihat fenomena di masyarakat, banyak kelompok masyarakat yang memiliki prinsip dan keyakinan yang berbeda dengan pandangan masyarakat umum, seperti kelompok gay, PSK, kelompok sekte keagamaan tertentu, dan kelompok-kelompok lainnya. Apakah mereka termasuk dalam "perilaku menyimpang"? Jelaskan alasan Anda.
Selamat berdiskusi
------
Iya, sangat menyimpang sekali. Karena kelompok tersebut membuat kerugian dari berbagai pihak, yang diawali dari kerugian mereka sendiri, lingkungan hingga negara. Penilaian orang normal terhadap kelompok tersebut juga negatif. Karena mereka tau kalau itu tidak sesuai dengan kodrat sebagai manusia dan menyelewengkan dari ajaran agama yang sudah ada dari dulu kala. Ini dikarenakan pemahaman mereka yang salah dari setiap individunya. Mereka menganggap suatu perbedaan itu hal wajar. Tetapi kalau kita lihat sendiri, perbedaan yang mereka lakukan itu sangat menyimpang. Bukan berarti perbedaan membuat kita satu, tetapi perbedaan yang menyimpang itu membuat kita hancur.

Comments
Post a Comment