Pada umumnya, di dalam Logika terdapat 3
jenis proposisi, yaitu proposisi kategoris, proposisi hipotesis, dan proposisi
modalitas. Yang dimaksudkan dengan PROPOSISI KATEGORIS adalah proposisi yang
menyatakan secara langsung tentang cocok tidaknya hubungan yang ada di antara
term subjek dan term predikat. Disebut kategoris sebab proposisi ini menyatakan
sesuatu tentang suatu hal tanpa syarat. Setiap proposisi kategoris mengandung 3
unsur, yaitu subjek, predikat dan kopula. Term subjek adalah term tentang
sesuatu yang diakui atau diingkari oleh sesuatu yang lain. Term predikat adalah
term yang yang mengakui atau mengingkari term subjek. Term subjek dan term
predikat keduanya merupakan unsure material sebuah preposisi. Adapun kopula
adalah kata kerja penghubung yang menyatakan kesesuaian atau ketidaksesuaian di
antara subjek dan predikat, atau berfungsi menghubungkan subjek dengan predikat.
Kopula menjadi unsure formatur (pembentuk) sehingga hubungan
subjek-kopula-predikat membentuk struktur logis sebuah proposisi. Rumusan
simboliknya adalah sebagai berikut:
S = P
ATAU S ≠ P
Contoh :
·
Semua makhluk hidup
bisa bernafas.
·
Sebagian makhluk
hidup bisa bernafas.
·
Tidak semua makhluk
hidup bisa bernafas.
·
Semua makhluk hidup
berjalan dengan kaki.
·
Sebagian makhluk
hidup berjalan dengan kaki.
·
Tidak semua makhluk
hidup berjalan dengan kaki.
·
Semua makhluk hidup
bisa berenang.
·
Sebagian makhluk
hidup bisa berenang.
·
Tidak semua makhluk
hidup bisa berenang.
·
Semua makhluk hidup
tidak bisa berenang.
Kuantitas dan kualitas proposisi
kategoris.
1. Kualitas atau ciri
karakteristik sebuah proposisi kategoris terkandung di dalam hakikat proposisi
itu sendiri, yaitu AFIRMATIF atau NEGATIF. Sebuah proposisi disebut afirmatif
jika kopula berfungsi menghubungkan atau mempersatukan S dengan P. Sebuah
proposisi dianggap negative apabila kopula memisahkan antara S dan P.
Contoh:
·
Tidak semua makhluk
hidup dapat berbicara.
·
Beberapa manusia
pasti akan mati.
·
Tidak semua hewan
pemakan daging.
·
Beberapa hewan
pemakan tumbuhan.
·
Tidak semua burung
bisa terbang.
·
Tidak semua manusia
yang sempurna.
·
Tidak ada manusia
yang hidup abadi.
·
Beberapa burung
tidak bisa terbang.
·
Beberapa hewan ada
yang buas.
·
Tidak semua hewan
liar selalu buas.
2. Kuantitas sebuah
proposisi ditentukan oleh hakikat yang bersifat universal atau particular.
Proposisi ini berhubungan dengan denotasi atau jumlah individu objek dimana
term subjek diterapkan. Sebuah proposisi disebut universal jika term subjek
adalah universal.
Contoh:
·
Semua makhluk hidup
pasti akan mati.
·
Polisi bukanlah
petugas medis.
·
Semua perbuatan
pasti ada balasannya.
·
Semua hewan pemakan
daging.
·
Paus bukanlah ikan
yang bernafas dengan insang.
·
Semua hewan pemakan
daging mempunyai taring.
·
Semua hewan burung
mempunyai sayap.
·
Mamalia adalah hewan
yang menyusui anaknya.
·
Ovipar adalah hewan
yang bertelur.
·
Vivipar adalah hewan
yang beranak.
Dan sebuah proposisi disebut particular
jika term subjeknya particular.
·
Ada burung yang tidak
bisa terbang.
·
Ada hewan yang
pemakan daging.
·
Ada mahasiswa yang
tidak mengikuti ujian akhir semester.
·
Ada pengendara motor
yang tidak memakai helm.
·
Ada penjahat yang
tidak dihukum.
·
Ada pengendara yang
tidak membawa stnk dan sim
·
Ada pengendara yang
tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
·
Ada mahasiswa yang
terlambat masuk kuliah.
·
Tim sepak bola kita
menang mutlak atas tim universitas lain.
·
Ada harimau yang
tidak buas.
3. Proposisi A-E-I-O
adalah kombinasi antara kualitas dan kuantitas proposisi yang menghasilkan
empat bentuk baku proposisi kategoris.
a.
Proposisi
afirmatif-universal, atau yang biasa disebut proposisi A.
Contoh:
·
Semua mahasiswa
wajib hadir dalam kuliah minimal 75%.
·
Semua mahasiswa
tidak boleh terlambat masuk kuliah.
·
Semua pengendara
kendaraan roda dua wajib memakai helm.
·
Semua pengendara
wajib mematuhi peraturan lalu lintas.
·
Semua pengendara
wajib membawa stnk dan sim saat berkendara.
·
Semua makhluk hidup
pasti bernafas.
·
Semua makhluk hidup
pasti akan mati.
·
Semua makhluk hidup
pasti berkembang biak.
·
Semua calon pilot
harus mengikuti tes.
·
Semua penjahat pasti
akan dihukum.
b.
Proposisi
negative-universal, atau yang biasa disebut proposisi E.
Contoh:
·
Batu bukan makhluk
hidup.
·
Semua korban tsunami
tidak selamat.
·
Semua penjahat tidak
dihukum.
·
Semua calon pilot
tidak mengikuti tes.
·
Semua pengendara
roda dua tidak memakai helm.
·
Semua pelajar sma
tidak lulus ujian nasional.
·
Semua calon pegawai
negeri tidak lolos seleksi.
·
Semua pemain sepak
bola tidak mengalami cidera.
·
Semua makhluk hidup
tidak berkembang biak.
·
Semua makhluk hidup
tidak bernafas.
c.
Proposisi
afirmatif-partikular, atau yang biasa disebut proposisi I.
Contoh:
·
Beberapa makhluk
hidup pasti akan mati.
·
Beberapa penjahat
pasti akan dihukum.
·
Beberapa makhluk
hidup berkembang biak.
·
Beberapa korban
tsunami selamat.
·
Beberapa pemain
sepak bola mengalami cidera.
·
Beberapa calon pilot
lolos seleksi tahap 1.
·
Beberapa harimau
buas.
·
Beberapa pelajar sma
lulus ujian nasional.
·
Beberapa pengendara
memakai helm.
·
Beberapa pengendara
mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
d.
Proposisi
negative-partikular, atau yang biasa disebut proposisi O.
Contoh:
·
Beberapa pelajar sma
tidak lulus ujian nasional.
·
Beberapa pengendara
tidak memakai helm.
·
Beberapa harimau
tidak buas.
·
Beberapa calon pilot
tidak lolos seleksi.
·
Beberapa pegawai
negri tidak lulus tes.
·
Beberapa pemain
basket tidak mengalami cidera.
·
Beberapa makhluk
hidup tidak berkembang biak.
·
Beberapa korban
tsunami tidak selamat.
·
Beberapa makhluk
hidup tidak bernafas.
·
Beberapa mahasiswa
tidak mengikuti pratikum.
Distribusi term subjek dan term predikat.
1.
Subjek pada
proposisi universal selalu universal.
2.
Subjek pada
proposisi particular selalu particular.
Predikat pada proposisi afirmatif selalu
particular.
Comments
Post a Comment