UT | Pendidikan Agama Islam | MINGGU 8

PERHATIAN!!!
Postingan ini dibuat untuk teman-teman yang masih lupa pada pelajaran sebelumnya karena forum diskusi telah ditutup. Saya menyimpan jawaban pada setiap diskusinya. Dan ini adalah jawaban saya. Semoga bermanfaat.
INISIASI 8
Allah SWT telah menganugrahkan kepada setiap manusia fitrah bertuhan. Kualitas fitrah tersebut di antara manusia tidak ada perbedaan. Yang membedakan nantinya adalah aktualisasinya dalam sikap hidup. Dari sini kita dapat memahami manusia apapun kepercayaannya pasti mempunyai pandangan yang sama tentang satu nilai yang universal misalnya tentang kasih sayang, kejujuran dan lain-lain. Itulah salah satu bukti bahwa manusia memiliki hati nurani sebagai fitrah anugerah Tuhan
Sungguh sesuatu yang logis kalau Allah kemudian memberi petunjuk kepada manusia berupa agama yang diturunkan melalui para rasul dengan perantaraan wahyu. Karena fitrah beragama tersebut masih berupa potensi maka wajar kalau ajaran agama yang diturunkan Allah tersebut berisi petunjuk bagaimana cara mengaktualkan fitrah tersebut ke dalam perbuatan nyata. Agama tersebut pastilah yang juga bersumber dari Allah SWT. Manusia tidak diberi wewenang untuk menetapkan agama apa yang baik untuk berhubungan dengan Allah SWT yang berhak menetapkan adalah Allah SWT sebagai pemberi fitrah.
Namun demikian manusia diberi kebebasan untuk menentukan pilihannya. Setelah petunjuk agama disampaikan para rasul apakah manusia akan mengikuti atau menolaknya sepenuhnya manusia diberi pilihan. Pilihan yang diambil itulah yang akan dijadikan pertimbangan Allah SWT untuk memberi balasan di akhirat. Kalau pilihannya sesuai dengan petunjuk Allah maka hidupnya akan bahagia dunia akhirat, namun apabila sebaliknya hasilnya adalah kehinaan hidup di dunia dan akhirat.
Bentuk persaudaraan yang dianjurkan oleh Al-quran tidak hanya persaudaraan satu aqidah namun juga dengan warga masyarakat lain yang berbeda aqidah. Terhadap saudara kita yang sesama aqidah, Al-quran bahkan jelas menggaris bawahi akan urgensinya. Beberapa petunjuk menyangkut persaudaraan dengan sesama muslim dijelaskan secara rinci.
Di antara perincian tentang petunjuk tersebut adalah bahwa penegasan bahwa sesama orang yang beriman mereka bersaudara. Di antara mereka tidak boleh saling mengolok, karena boleh jadi yang diolok-olok sebenarnya lebih baik. Di antara mereka juga tidak boleh saling menggunjing, karena perbuatan tersebut merupakan dosa. Dan antar sesama muslim harus saling menolong untuk melaksanakan kebaikan dan ketakwaan, juga saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran.
Terhadap warga masyarakat yang non-muslim, persaudaraan harus juga dibina. Persaudaraan dan kerja sama tersebut tentu saja bukan dalam hal aqidah, karena kalau dalam bidang aqidah sudah jelas berbeda maka tidak mungkin ada titik temu. Toleransi tersebut sebatas menyangkut hubungan antar sesama dan hal-hal yang berkaitan dengan kemanusiaan. Maka dalam menjalin toleransi tersebut ada etika yang harus dipatuhi yaitu tidak boleh menghina keyakinan agama lain serta tidak boleh mencampur adukkan aqidah masing-masing.

Terakhir diperbaharui: Rabu, 19 Oktober 2016, 08:19

------------------------------

DISKUSI 8 PAI
Rabu, 19 Oktober 2016, 20:50
DISKUSI
1)  Al-quran mengajarkan bahwa setiap muslim harus menjalin persaudaraan, kepada pihak siapa saja persaudaraan tersebut harus dijalin? Jelaskan pendapat saudara!
2)  Al-quran mengatur etika persaudaraan dengan sesama muslim, jelaskan dan sertakan dalil ayat Al-qurannya!
3)  Dengan non-muslim Al-quran juga memberi perhatian, dan kepada mereka juga tetap harus bersaudara, namun demikian ada rambu-rambu yang harus diperhatikan, jelaskan rambu-rambu tersebut!
Rambu-rambuDiskusi
1)  Untuk dapat menjawab dengan baik soal latihan nomor 1 ini anda harus memahami penjelasan tentang persaudaraan yang diajarkan oleh Al-quran sebagaimana dipaparkan pada bagian awal Kegiatan Belajar 2 ini. Bahwa persaudaraan yang diajarkan oleh Al-quran bukan hanya kepada sesama muslim, melainkan juga kepada non muslim.
2)  Pada soal nomor 2 ini yang diminta adalah penjelasan tentang beberapa etika yang diajarkan oleh Al-quran menyangkut persaudaraan dengan sesama muslim. Maka yang pertama dilakukan adalah memahami dengan baik poin-poin yang terdapat di dalam Kegiatan Belajar 2 di mana dipaparkan tentang beberapa etika persaudaraan dengan sesama muslim. Cara terbaik untuk memahaminya adalah anda harus dengan sungguh-sungguh memperhatikan dalil ayat-ayat Al-quran maupun hadits Nabi SAW jika ada.
3)  Setelah anda memahami dengan baik beberapa etika bersaudara dengan sesama muslim, maka tidak terlalu sulit untuk menjelaskan tentang rambu-rambu persaudaraan dengan non-muslim. Yang harus anda lakukan hanyalah menjelaskan tentang bagaimana bentuk konkretnya toleransi tersebut, dan apa batasannya. Dan itu semua secara rinci telah dijelaskan di bagian akhir Kegiatan Belajar 2 modul ini.
JAWABAN
"Jawaban nomor 1"
Al-Quran menegaskan dalam surat Al-Hujaraat ayat 10 bahwa sesama mukmin adalah bersaudara,
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْابَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُواااللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُنَ {.١}
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujaraat 48:10)
Persaudaraan yang diperintahkan Al-Quran tidak hanya tertuju kepada sesama muslim, namun juga kepada warga masyarakat yang non-muslim. Salah satu alasan yang dijelaskan Al-Quran adalah bahwa manusia itu satu sama lain bersaudara karena mereka berasal dari sumber yang satu seperti yang ditegaskan dalam surat Al-Hujaraat ayat 13,
يَاَيُّهَاالنَاسُ اِنَّاخَلَقْنَكُمْ مِّنْ ذَكَرٍوَّاُنْثَى وَجَعَلْنَكُمْ شُعُوْبًاوَّقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوْا اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَاللَّهِ اَتْقَكُمْ اِنَّ اللَّهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ {١٣}
Artinya, “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha teliti.” (QS. Al-Hujaraat 49:13)
Bentuk persaudaraan yang dianjurkan oleh Al-quran tidak hanya persaudaraan satu aqidah namun juga dengan warga masyarakat lain yang berbeda aqidah. Hal ini berarti bahwa persaudaraan harus kita jalin kepada seluruh umat manusia. Namun, ada rambu-rambu yang harus diperhatikan ketika menjalin persaudaraan dengan warga masyarakat non-muslim.

"Jawaban nomor 2"
a.         Bahwa mereka tidak boleh saling melecehkan dan menghina karena boleh jadi yang dilecehkan itu lebih baik dari yang melecehkan. Seperti yang ditegaskan dalam surat Al-Hujaraat ayat 11,
يَاَيُّهَاالَّذِيْنَ اَمَنُوْالَايَسْخَرْقَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسَى اَنْ يَّكُوْنُوْاخَيْرًامِّنْهُمْ ...
Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kamu yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok)....” (QS. Al-Hujaraat ayat 11)
b.        Sesama orang yang beriman tidak boleh saling berprasangka buruk dan meng-ghibah. Seperti yang ditegaskan dalam surat Al-Hujaraat ayat 12,
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ أَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ{١٢}
Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang laindan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati, Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”
c.         Saling menolong, dalam ayat lainnya dijelaskan bahwa orang-orang yang berhijrah (Al-Muhajirun)
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آوَوْا وَنَصَرُوا أُولَٰئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يُهَاجِرُوا مَا لَكُمْ مِنْ وَلَايَتِهِمْ مِنْ شَيْءٍ حَتَّىٰ يُهَاجِرُوا ۚ وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ إِلَّا عَلَىٰ قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Surat Al-Anfal Ayat 72)
Jika ada anggota masyarakat yang lengah atau menyimpang, maka keseimbangan akan kacau dan disiplin akan rusak, karena seluruh anggota masyarakat harus bersatu padu jangan bercerai cerai. Untuk itulah dibutuhkan sikap saling membantu dan saling menolong khususnya di antara sesama masyarakat muslim. Saling menolong dalam persaudaraan dan kerukunan harus menjadi sifat seorang mukmin dalam hidup bermasyarakat.
d.        Menegakkan perdamaian, untuk itulah apabila ada di antara sesama mukmin yang berselisih maka anggota masyarakat lainnya harus berusaha untuk mendamaikan mereka. Hal ini secara tegas dijelaskan Al-Quran dalam Surat Al-Hujurat Ayat 9,
وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا ۖ فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَىٰ فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّىٰ تَفِيءَ إِلَىٰ أَمْرِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا ۖ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Artinya, “Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.”  (QS. Surat Al-Hujurat Ayat 9)

"Jawaban nomor 3"

Terhadap warga masyarakat yang non-muslim, persaudaraan harus juga dibina. Persaudaraan dan kerja sama tersebut tentu saja bukan dalam hal aqidah, karena kalau dalam bidang aqidah sudah jelas berbeda maka tidak mungkin ada titik temu. Toleransi tersebut sebatas menyangkut hubungan antar sesama dan hal-hal yang berkaitan dengan kemanusiaan. Maka dalam menjalin toleransi tersebut ada etika yang harus dipatuhi yaitu tidak boleh menghina keyakinan agama lain serta tidak boleh mencampur adukkan aqidah masing-masing.

Comments